101 Kebahagiaan

Bahagia itu sederhana.

1. Bahagia itu ketika aku yang balita berhasil merangkak dan menggapai kacang-kacang atom yang digelundungin Bapak di atas karpet. Terjadi ketika Bapak lagi usil atau lagi ga ada kerjaan -_-
4. Bahagia itu ketika aku digambarin Godzilla sama temen kelas samping, cowok (maklumlah, waktu TK aku tomboy banget, mainnya sama cowok mulu).
9. Bahagia itu ketika teman-teman TK sekaligus aku pada gempar gara-gara mempeributkan sebuah laba-laba  yang bersarang dibelakang kelas itu beracun atau tidak.
14. Bahagia itu ketika aku beli es krim sehabis kelas waktu TK.
21. Bahagia itu ketika aku dapet bingkisan hadiah ulang tahun dari temen, keponakan, ataupun tetangga.
29. Bahagia itu ketika rambutku akhirnya tumbuh lebat juga setelah mendapatkan terapi lidah buaya (yang gatal dan menyiksa). Terjadi ketika aku masuk ke dunia Sekolah Dasar.
33. Bahagia itu ketika aku ngelihat kucing yang larinya kenceng banget pada nabrakin temen-temen yang lagi jalan di koridor #evilsmirk
34. Bahagia itu ketika aku senam pagi rutin. Masih di dunia Sekolah Dasar.
41. Bahagia itu ketika kumpulan kertas binderku lengkap.
47. Bahagia itu ketika aku bangun pagi, sholat subuh, terus liat Gundam di Indosiar dan dilanjutkan dengan anime-anime lainnya.
50. Bahagia itu ketika gelar tikar di halaman depan, pake bantal plus guling, terus baca buku.
53. Bahagia itu ketika adekku lahir dengan sehat dan menggemaskan.
59. Bahagia itu ketika main sama anak ayam yang diwarnain bulunya bersama dengan adek. Namun saat itu adalah saat-saat ketika aku menguak sisi evil dari adekku. Dia naik keatas mobil sambil mencengkeram anak ayam itu lalu melemparnya! Dia melemparnya sambil senyum-senyum sementara aku tereak-tereak sambil memungut anak ayam yang terkapar di halaman. Oke, aku berusaha berpikir positif. Adekku hanya ingin anak ayam itu terbang, menembus cakrawala untuk menggapai sebuah kebebasan. -_-
60. Bahagia itu ketika aku dan adekku main semprot-semprot air di halaman sampai airnya masuk kedalam ruang tamu. 
65. Bahagia itu ketika aku nyubit pipi adekku sampai dia nangis #evilsmirk. Dan sekarang aku nyesel -_-
67. Bahagia itu ketika aku dapet PS2.
69. Bahagia itu ketika aku ikut ujian praktek SD tentang tataboga. Makan puas :D
71. Bahagia itu ketika aku punya sketchbook sendiri.
75. Bahagia itu ketika aku bisa namatin RPG dan liat endingnya sampe nangis terharu #lebay
79. Bahagia itu ketika aku nemenin Bapak jogging muter-muter alun-alun.
84. Bahagia itu ketika aku digoncengi Ibu naek Vespa merah yang ga automatic.
88. Bahagia itu ketika aku bantu mixer adonan kue Ibu dan hasil kuenya memuaskan.
89. Bahagia itu ketika aku kasih makan anak kucing yang baru pertama kali datang bertamu ke rumah. Terus dia ngikutin aku kemana-mana tapi gak dibolehin masuk sama orang tua. Terus malemnya dia berjuang keras untuk menembus pertahanan jendela dan teralis besi, sampai badannya nyangkut-nyangkut di teralis besi, tapi ujung-ujungnya dikeluarin sama Ibu padahal lagi hujan diluar. Waktu itu sempet nangis tapi mau gimana lagi, waktu itu akunya masih ga tahan sama bulu kucing..
90. Bahagia itu ketika aku sama Bapak lagi diskusi di teras rumah malem-malem, terus waktu lihat bintang ga sengaja ngelihat benda asing terbang keatas terus menghilang. UFO. Pasti.
91. Bahagia itu ketika aku dan teman-teman SMP-ku mampir ke Jember untuk ngelihat proses kultur jaringan. Terus sebelum pulang sempet ke Gramedia buat beli buku.
92. Bahagia itu ketika naik sepeda lima menit ke pantai bareng temen untuk duduk-duduk sambil dengerin suara ombak atau enggak main air. 
93. Bahagia itu ketika aku, adekku, dan orang tuaku berpelukan waktu inagurasi SMA. Kami berpelukan dan menyadari bahwa selama tiga tahun kedepan aku bakalan jarang pulang :')
94. Bahagia itu ketika temen-temen SMA dan aku berjalan menantang angin ketika Malang lagi bener-bener berangin. Serasa jadi Marilyn Monroe sejenak.
95. Bahagia itu ketika aku mendapati Ncesh, Kakand, dan Ipeh sembunyi di single bed bagian atas untuk ngagetin aku.
96. Bahagia itu ketika aku duduk diatas tangga menuju lantai tiga dan cerita ke sobat-sobatku tentang mimpiku yang bersambung dalam beberapa malam. Entah kenapa didalam mimpi itu aku selalu ditemani cowok yang enggak aku kenal. Kata mereka sih bisa jadi itu jodohku -_-
97. Bahagia itu ketika aku menulis sebuah nama di embun pagi yang lagi nempel di jendela kamar.
98. Bahagia itu ketika aku dan roomatesku lempar-lemparan Bandrex (boneka beruangku), sampai suatu saat Bandrexnya melayang keluar kamar lewat jendela yang terbuka lebar. Sontak semuanya berteriak kaget. Kami tak menyangka kalau Bandrex sebegitu depresinya sampai dia melarikan diri -_-
99. Bahagia itu ketika aku dan sobat-sobatku mengadakan 'rapat rumput hijau' diantara gedung A dan B untuk merayakan ulang tahun kami secara bergantian. 
100. Bahagia itu ketika aku disekap, kemudian diculik, dan saat kain penyekapku dibuka sejurus kemudian ada semburan adem sari yang mengguyur seluruh tubuhku dan ternyata bersumber dari mulut sobat-sobatku (ini jijik banget -_-), setelah itu sebuah lagu ulang tahun mengalun dari mulut mereka. Surprise!
100,01. Bahagia itu ketika aku dikunci dari luar kamar terus pas kamarnya dibuka dari dalem ada lilin-lilin yang nyala di lantai kamar. So sweet memang, tapi aku musti niupin lilinnya satu-satu sampai capek (syarat untuk masuk kamar). Terus di kasur ada ucapan-ucapan ulang tahun dan sebuah kado. Surprise!
100,02. Bahagia itu ketika aku main hulahop sama Epho.
100,03. Bahagia itu ketika aku jadi objek fotonya Epho yang gayanya itu musti aneh-aneh, contohnya aja kaya aku ngangkat sepatu yang guedeee banget.
100,04. Bahagia itu ketika aku lulus dan Alhamdulillah masuk UGM.
100,05. Bahagia itu ketika sayup-sayup aku denger lagu perahu kertas yang intrumental sehabis Pionir hari ketiga selesai. Perpaduan lagu dan angin yang sepoi-sepoi itu enggak tahu kenapa membuat hatiku bahagia, miris, dan terharu.
100,06. Bahagia itu ketika aku pakai jilbab.
100,07. Bahagia itu ketika Jogja hujan dan bau tanah yang basah kecium.
100,08. Bahagia itu ketika aku dengerin pemain biola dan cello yang beraksi di KPFT selasar barat.
100,09. Bahagia itu ketika aku belajar bareng sobat-sobat menjelang UTS dan UAS.
100,1. Bahagia itu ketika obral baju waktu baksos bareng keluarga Sosmas. Hatiku langsung 'deg' (bahasa macam apa ini -_-) waktu Mas Niam memberikan penawaran terakhir buat warga desa. Gratis. Dan baju-bajunya ludes :'D
100,2. Bahagia itu ketika aku akhirnya bertemu dengan pantai lagi. Terjadi setelah baksos selesai.
100,3. Bahagia itu ketika aku masih bisa ngajar di PAY Aisyiyah dan semakin lama semakin akrab sama anak-anak disana.
100,4. Bahagia itu ketika aku bisa ngeliat pertunjukan tari Saman dan akustik anak-anak PAY Aisyiya.
100,5. Bahagia itu ketika aku punya temen sekosan yang awet, kemana-mana ngekos bareng. Namanya Dini :D
100,6. Bahagia itu ketika aku akhirnya punya boneka monyet pemberian Oik.
100,7. Bahagia itu ketika aku cuman punya satu rok dan pengen punya lagi tapi ga ada duit, eh Allah memberiku banyak rok lewat perantara Ibu, Budhe, dan sobat-sobatku. Alhamdulillah :D
100,8. Bahagia itu ketika aku dapet telpon dan nelpon keluargaku sampai sejam lebih untuk melepas kangen.
100,81. Bahagia itu ketika aku main bareng sama sobat-sobat kelas atau keluarga Sosmas.
100,83. Bahagia itu ketika aku adopsi koral dan aku baru aja sadar kalo seharusnya batas pengiriman uang pembibitan itu maksimal ditransfer hari ini dan sekarang udah malem dan ga mungkin aku keluar ke ATM aaagh!
100,84. Bahagia itu ketika aku masih punya waktu untuk ngelukis dan menulis.
100,85. Bahagia itu ketika aku ikutan makrabnya Sosmas wakau musti balik duluan gara-gara sebuah kejadian yang memalukan -_-
100,86. Bahagia itu ketika UTS atau UAS udah kelar :D
100,87. Bahagia itu ketika aku masih diberi Allah nafas, detak jantung, dan hidup didunia ini dengan berbagai kemungkinannya. Sampai detik ini. Alhamdulillah.
100,88. Bahagia itu ketika orang-orang yang aku kasihi baik-baik saja dan dalam keadaan gembira.
100,9. Banyak sekali 'Bahagia itu ketika...' yang belum kesebut.
101. Aku yakin kebahagiaan lain akan segera menyusul!



Ini kebahagiaanku. Mana kebahagiaanmu?

Uhyeah \m/

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Saya Lagi Labil.

Dari Ngedumel jadi Sesenggukan

R A N D O M