Satu Kata
Ya Tuhan, ini sangatlah lucu. Aku hanya melontarkan satu nama dari mulutku dan keping-keping kejadian tersusun satu demi satu menjadi sebuah gambar yang sangat vivid, dengan detail yang sangat mencengangkan. Bukan hanya aku yang tercengang, mereka juga.
And turns out I was wrong.
Ternyata dunia memang hanyalah tempat senda gurau semata.
But why did I desire all that is lost?
But why did I desire all that is lost?
Kini saatnya aku bilang "No Comment". Hanya kali ini saja.
Biarkanlah aku sejenak sendiri dalam gelap sambil dengar Berdua Saja-nya Payung Teduh sampai terlelap.
Comments
Post a Comment