Sederhana

Ya, sebuah kesederhanaan yang kurindukan akhirnya kembali juga.

Ya Allah, inikah sebuah keadilan?

Pantaskah aku mendapatkannya?

Otak manusiaku belum sanggup memahami jawaban-Mu.

Karena aku, dan segala hamba-Mu di dunia ini, hanyalah sebutir debu di bawah naungan-Mu.




Apakah jalan bercabang kita akan kembali menyatu di kemudian hari?

Allah-lah yang tahu.

Dan sekarang..

Mari kita berjalan, aku dan kamu, di dua buah jalan yang berbeda.

Berjalan bersama, walau kau dan nyawamu tak mengetahuinya.

Comments

Popular posts from this blog

Saya Lagi Labil.

Dari Ngedumel jadi Sesenggukan

R A N D O M